Jumat, 13 Juli 2018

pilkada 2018


Pilgub Jabar 2018 dilaksanakan pada 27 Juni 2018 untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2018–2023. Ini merupakan pemilihan kepala daerah ketiga bagi Jawa Barat yang dilakukan secara langsung menggunakan sistem pencoblosan. Jadwal pemilihan periode ini dimundurkan dari periode sebelumnya, yaitu pada 24 Februari karena mengikuti jadwal pilkada serentakgelombang ketiga pada Juni 2018. Berdasarkan peraturan, hanya partai politik yang memiliki 20 kursi atau lebih di DPRD Jawa Barat yang dapat mengajukan kandidat. Partai politik yang memiliki kursi kurang dapat mengajukan calon hanya jika mereka telah memperoleh dukungan dari partai politik lainnya. Wakil Gubernur Jawa BaratDeddy Mizwar mencalonkan diri bersama Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Selain itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil,berpasangan dengan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum, Mantan perwira TNI Sudrajat berpasangan bersama Wakil Walikota Bekasi Ahmad Syaikhu, serta ketua komisi I DPR-RI yang juga mantan Perwira TNI Tubagus Hasanuddin juga mencalonkan diri bersama dengan Mantan Perwira Polri yang pernah menjabat Kapolda Jabar Anton Charliyan.
Berikut merupakan visi misi dari paslon gubernur jawa barat :
Pasangan no urut 1 Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) mengatakan, bahwa visi mereka kedepan akan mengedepankan Jabar Juara Lahir Batin. Tidak hanya soal pembangunan infrastruktur fisik akan tetapi juga pembangunan moral masyarakat yang berlandaskan agama dan kebudayaan.

Rindu berjanji akan membawa Jawa Barat menjadi provinsi hebat dan terbaik di Indonesia. Menjadikan Jabar mengedepankan kebenaran menjauhi kebatilan. Menjadikan Jabar bertakwa, kebudayaan, inftrastruktur baik, dan menyelesaikan 1000 masalah 1000 inovasi," kata Ridwan Kamil menyampaikan visi-misi.
2. Hasanuddin-Anton Charliyan
Sementara pasangan Nomor Urut 2, Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) mengawali paparan visi-misi bahwa ada 1.8 juta masyarakat di Jabar yang tidak mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, Hasanah akan menghadirkan tujuh program unggulan, yakni menyediakan lapangan pekerjaan, semua masyarakat mempunyai akses pangan, DP rumah 1%.

"Kemudian sekolah gratis plus gratis perawatan kesehatan, melakukan pembangunan turkamling (Infrastruktur Keamanan dan Lingkungan) dan pengawasan melalui program molotot.com. Tidak lupa kita perlu pengawasan dari masyarakat melalui molototmcom," kata TB Hasanuddin.
3. Sudrajat-Ahmad Syaikhu
Pasangan Nomor Urut 3, Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) mempunyai visi dan misi membangun Jawa Barat dengan cara memuliakan agama, sehat, dan unggul. Visi tersebut dirancang dalam program seperti meningkatkan kesejahteraan melalui penumbuhan dan pemerataan ekonomi yang berdaya saing berbasis kerakyaatan dan potensi lokal.

"Mengembangkan infrastruktur modern humanis, berkelanjutan, dan membangun masyarakat yang bergotongroyong. Semua daerah akan terkoneksi dengan jaringan internet. Pesantren UMKM dan nelayan berdaya saing, maka kami akan mensupirt pertanian pesantren dan perikanan," ucap Ahmad Syaikhu menambahkan.
Tata cara pemilihan kepala daerah di tempat penulis pertama pak Rt memberikan surat hak pilih kepada warga yang telah memiliki ktp 2 hari sebelum pemilihan berlangsung pemilihan diadakan di Jl.pemakaman umum dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang peserta pemilih dapat membaca visi misi setiap calon pasangan di depan gerbang TPU tajurhalang, panitia pelaksana dari mulai Pak Rt, Rw, Dusun, dan aparat lain seperti hansip dan ketua karang taruna, calon pemilih datang kemudia menyerahkan surat hak pilih kepada panitia kemudai menunggu sampai namanya di panggil kemudia di berikan 2 surat untuk di coblos satu untuk kepala daerah satu untuk gebernur jawa barat kotak tps hanya terdapat dua jadi pasti harus mengantri namun banyak saja yang memilih golput dan tidak perduli akan masa depan daerahnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar